Cadas Pangeran, Batu Nisan tanpa Nama, 5 Ribu Pekerja Meninggal, Siluman Kera, Harimau dan Ular

Cadas Pangeran, Batu Nisan tanpa Nama, 5 Ribu Pekerja Meninggal, Siluman Kera, Harimau dan Ular

SUMEDANG - Cadas Pangeran menjadi saksi bisu betapa infrastruktur penghubung Bandung-Cirebon itu, dibangun dengan darah, keringat dan air mata.

Cadas Pangeran, dibangun tahun 1809 saat kolonial Belanda kian menguasai Nusantara. Yang menjadi jalan poros penghubung Bandung-Sumedang-Majalengka dan Cirebon.

Selama ini, Cadas Pangeran memang dikenal angker dan berbahaya. Tikungan tajam, jalan menanjak, belum lagi ancaman longsor di musim hujan.

Kawasan ini dikenal angker, karena dikaitkan dengan pembangunan yang memakan korban 5 ribu orang pekerja meninggal dunia.

Rakyat yang diterjunkan dalam kerja paksa itu, harus berhadapan dengan lereng curam, batu cadas, hingga penyakit dan ancaman binatang di tengah hutan belantara.

\"Jalan ini dibangun dari darah pribumi yang dipaksa kerja rodi oleh pemerintah kolonial Belanda,\" kata Budayawan Sumedang, Raden Moch Achmad Wiriaatmadja, seperti dilansir portal Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Provinsi Jawa Barat, Minggu (16/1/2022).

Menurut dia, di sekitar kawasan tersebut banyak terdapat makam tanpa nisan. Diduga, itu merupakan para korban saat pembangunan akses jalan tersebut.

Pembangunan ruas penghubung Bandung menuju Cirebon tersebut ditengarai terjadi pada kekuasaan Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Herman Willem Daendels.

Berita berlanjut di halaman berikutnya...

Baca juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: